Tentang Kami

Foto saya
Kami adalah Tim yang memiliki semangat tinggi,tanpa kenal lelah untuk mewujudkan terciptanya Reformasi Birokrasi di Jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Minggu, 27 Juni 2010

Reformasi Birokrasi Pemasyarakatan

Latar Belakang

Latar belakang Reformasi Birokrasi secara Umum :
  1. Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) masih berlangsung hingga saat ini
  2. Tingkat kualitas pelayanan publik yang belum mampu memenuhi harapan publik
  3. Tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang belum optimal dari birokrasi pemerintahan
  4. Tingkat transparansi dan akuntabilitas biro pemerintahan yang masih rendah
  5. Tingkat disiplin dan etos kerja pegawai yang masih rendah

Tujuan

Tujuan umum Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan : Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ditujukan untuk membangun/membentuk Postur dan perilaku pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan :
  1. Integritas tinggi yaitu perilaku pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang Kemampuan memberikan pelayanan yang prima yaitu kepuasan yang dirasakan oleh publik sebagai dampak positif dari hasil kerja birokrasi yang profesional, berdedikasi dan memiliki standar nilai moral yang tinggi pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan masyarakat
  2. Senantiasa dalam bekerja menjaga sikap profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas (kejujuran, kesetiaan, komitmen) serta menjaga keutuhan pribadi
  3. Produktivitas tinggi dan bertanggung jawab yaitu hasil optimal yang dicapai oleh pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dari serangkaian program kegiatan yang inovatif, efektif dan efisien dalam mengelola sumber daya yang ada serta ditunjang oleh dedikasi dan etos kerja yang tinggi
Tujuan khusus Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah untuk membangun/membentuk :
  1. Birokrasi yang bersih yaitu birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang bekerja atas dasar aturan dan nilai-nilai yang dapat mencegah timbulnya berbagai tindakan penyimpangan dan perbuatan tercela (mal-administrasi) seperti korupsi, kolusi dan nepotisme.
  2. Birokrasi yang efisien, efektif dan produktif. Yaitu birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang mampu memberikan dampak kerja positif (manfaat) kepada masyarakat dan mampu menjalankan tugas dengan tepat, cermat, berdayaguna dan tepat guna (hemat waktu, tenaga dan biaya).
  3. Birokrasi yang transparan yaitu birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara.
  4. Birokrasi yang melayani masyarakat yaitu birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang tidak minta dilayani masyarakat, tetapi birokrasi yang memberikan pelayanan prima kepada publik.
  5. Birokrasi yang akuntabel yaitu birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang bertanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan atas setiap proses dan kinerja atau hasil akhir dari pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sasaran
Sasaran Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah mengubah pola pikir (mind set) dan budaya kerja (culture set) serta sistem manajemen. Secara khusus, sasaran yang ingin dicapai mencakup berbagai segi yaitu :
  1. Kelembagaan (organisasi), dengan membentuk Organisasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right size).
  2. Budaya organisasi, dengan membentuk Birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang profesional dan memilki kinerja yang tinggi.
  3. Ketatalaksanaan, dengan membangun sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, sesuai dengan prinsip prinsip good governance.
  4. Regulasi dan deregulasi, dengan menciptakan birokrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang menjalankan regulasi dan deregulasi secara lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif.
  5. Sumber daya manusia, dengan menciptakan SDM Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang berintegritas, kompeten, profesional, berkinerja tinggi, sejahtera dan terhormat.

Kelompok Kerja Reformasi Birokrasi Pemasyarakatan
  1. Arahan Strategis
  2. Penataan Organisasi
  3. Penataan Sistem
  4. Penataan Sistem Manajemen SDM
  5. Penguatan Unit Organisasi
  6. Penataan Tata Laksana
  7. Pengawasan Internal
  8. Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan
  9. Manajemen Perubahan
Hasil Reformasi Birokrasi Pemasyarakatan
  1. Perkembangan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Pemasyarakatan
  2. Lampiran Hasil Perkembangan Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Pemasyarakatan
Media Informasi Reformasi Birokrasi Pemasyarakatan
  1. Cover Reformasi Birokrasi pemasyarakatan
  2. Reformasi Birokrasi Pemasyarakatan EmbedLeaflet
  3. Reformasi birokrasi Pemasyarakatan
  4. Roll Banner Aspek
  5. Giant Banner
  6. Logo Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

2 komentar:

  1. reformasi bisa dan wajib dimulai dari diri sendiri...kalau setiap insan pemasyarakatan melakukannya..reformasi secara keseluruhan bukan suatu hal yg sulit.........

    BalasHapus
  2. Sudah seharusnya reformasi yang sedang kita lakukan ini tidak hanya sekedar pemenuhan kewajiban dari pemerintah yang harus dibuat saja, tapi harus benar-benar dilaksanakan dgn sungguh-sungguh dan konsekuen. Budaya KKN warisan dahulu sudah harus mati, jangan dipelihara & dibiarkan dengan bangga. Sudah bukan era-nya lagi berlaku sebutan "...si A anaknya pejabat ini" atau "...si X bawaannya pejabat ini". Sudah mesti MALU apabila hal tersebut masih ada dan dipelihara dengan bangga dan arogan.
    Bukan bermaksud sombong tp saya aktivis 98 berjuang tanpa pamrih dengan desingan peluru, pentungan pasukan PHH dan gas air mata hanya demi hancurnya KKN & tumbangnya rezim orba.
    Oleh sebab itu hendaknya reformasi ini dijalankan dgn benar, sunguh-sungguh dan konsekuen agar manfaatnya bisa dinikmati oleh semua jajaran pemasyarakatan bukan segolongan orang saja.

    BalasHapus

#navbar-iframe { display: none !important; }